Pada dasarnya, cupping test bertujuan untuk mengetahui rasa clean
pada biji kopi setelah diroasting dengan suhu tertentu. Acuannya adalah
tidak adanya rasa asing seperti rasa bahan kimia dan lain lain. Aroma
juga jadi penilaian dalam cupping test.
Proses Cupping Test
a. Persiapan biji kopi(green bean)
b. Roasting biji kopi
Biji kopi di roasting selama kurang lebih 4 menit dengan suhu sekitar
200°C. Proses raosting skala laboratorium tentu saja akan berbeda
dengan skala produksi, baik suhu maupun waktu.
c. Grinding (penghalusan biji kopi)
Ada 2 jenis grinder yang digunakan, yaitu grinder untuk
cupping test dan grinder untuk menentukan/membaca warna bubuk kopi pada
CTN (Color Test Number)
Bubuk kopi yang sudah digrinder akan dibaca warnanya oleh CTN,
semakin gelap memasak biji kopi, makan bubuk kopi yang dihasilkan juga
semakin gelap sehingga nilai pada CTN akan semakin rendah.
d. Mencicipi
Bubuk
kopi setelah digrinding akan diambil sebanyak 6 gram, masukkan dalam
gelas cup. Hasil grinding bubuk kopi untuk cupping
test ini tidak perlu terlalu halus. Tuangkan 150ml air panas (suhu 96°C)
kedalam gelas cup yang sudah diisi bubuk kopi tersebut. Tunggu 3 menit,
aduk bagian atas (jangan sampai menyentuh dasar). Setelah agak dingin,
cicipi dengan sendok berpenampang lebar. Srupuuttt, maka karakteristik
kopi bisa anda rasakan dalam mulut. Ingat!! Disruput!! Tujuannya agar
indra perasa dalam mulut bisa bekerja maksimal dalam mendeteksi rasa.
“Untuk menjadi panelis dalam cupping test ternyata tidak
sesulit yang dibayangkan. Intinya bisa membedakan rasa dasar asam, asin,
manis dan pahit.”
No comments:
Post a Comment