Friday 13 November 2015

Mellower Coffee, cara lain penyajian kopi sachet

Beberapa minggu yang lalu saya mendapat sampel kopi sachet unik dari negeri Tirai Bambu. Bungkusnya saja sudah terkesan mewah, ekspektasi lebih langsung tertuju pada rasa dan aroma di dalamnya. Ya, si pait yang menjadi primadona. Kopi.


Dalam satu pack terdiri dari 10 kopi bubuk berbentuk sachet. Ada dua rasa, yaitu original dan Italian Flavor. Jenis kopi yang dipakai adalah Arabica. Ketika saya buka plastik sachet ternyata di dalamnya ada semacam kertas untuk membungkus bubuk kopi. Saya pikir Mellower Coffee ini semacam kopi celup. Tetapi saya tidak menemukan benang yang biasanya di gunakan untuk mencelupkan, menarik ke atas lalu menceburkan kembali ke air seduhan. Untungnya dikemasan packnya ada gambar cara menyeduh, meski menggunakan bahasa mandarin yang saya tidak tahu artinya, tetapi dengan melihat gambarnya saja sudah paham.

Pada prinsipnya cara menyeduh Mellower Coffee seperti menyeduh kopi bubuk biasa dengan pourover. Well, pourover sendiri adalah teknik menyeduh kopi menggunakan kertas saring. Letakkan bubuk kopi di atas kertas saring yang sudah dibasahi air panas, lalu tuangkan air panas sedikit demi sedikit hingga kopi terekstrak dan menetes lewat kertas saring. Biar lebih jelas, nih bisa lihat gambar.

info77.wordpress.com

Kembali lagi ke Mellower Coffee, setelah sachet saya buka dan menemukan bubuk kopi terbungkus kertas saring, maka tidak langsung saya taruh di dalam gelas lalu tuang air panas. Di kertas saring tersebut terdapat kait yang terbuat dari kertas solid. Kait ini dimaksudkan untuk menahan kertas saring di atas bibir gelas. Saya bingung harus menulis “lepaskan” atau “copot” kertas karton tersebut tapi jangan sampai lepas semua.


Pada bagian kertas saring tersebut terdapat tulisan “open” yang artinya tentu sudah pada paham. Sobek bagian atas kertas saring tersebut, lalu kaitkan dengan bibir gelas. Dan hasilnya seperti gambar berikut:




Setelah itu baru disiram dengan air panas sedikit demi sedikit. Sehingga ekstrak kopi ngocor dari atas ke bawah. FYI, satu sachet Mellower Coffee beratnya 10 gram bubuk kopi arabika. Bisa di seduh sampai 10 kali, artinya satu sachet untuk 10 gelas, satu gelasnya kurang lebih 150 ml air. Hemat bukan???haha

Kalau dari nama, mungkin anda akan berpikir bahwa kopi ini untuk orang berhati lembut (mellow), karena namanya Mellower Coffee. Tetapi bukan itu, saya juga tidak tahu kenapa namanya Mellower Coffee, sudah dari sono nya. Apalah arti sebuah nama, bila memang betul kopi ini dibuat agar siapa pun yang meminum hatinya akan menjadi lembut, atau merilekskan yang tegang, maka mungkin hanya kebetulan saja. Karena setelah mencoba kopi ini, saya merasa biasa saja.hehe. Meskipun di sachet tertulis 100persen kopi Arabica, menurut saya aroma dan rasanya kurang mencerminkan ciri khas arabika. Baik rasa original maupun Italian Flavor, saya hampir tidak bisa membedakan keduanya. Aroma kurang kuat, sementara rasa asam khas Arabica juga tidak terlalu terasa. Justru paitnya yang menonjol. Kemungkinan besarnya adalah arabika yang digunakan grade nya kurang begitu bagus dan diroasting antara medium-dark. Saya sendiri tidak tahu berapa harga satu sachet Mellower Coffee karena ini dikasih alias cuma cuma alias free. Mellower Coffee ini baru tersedia di beberapa negara, sementara ketersediaannya di Indonesia sepertinya masih belum ada.




Friday 6 November 2015

Jatuh Cinta Diam Diam

Pernah merasa jatuh cinta tapi malu, lalu sulit buat menyatakannya?
Kejadian seperti itu saya rasa pasti pernah dialami para pemalu, penakut, penganut sekte penyembah ego dan golongan manusia tau diri. Entah dari ke-empat kasta itu dari kalian pernah berada dimana. Sebagian sebab sulitnya ngomong cinta juga dipengaruhi lingkungan sekitar.
Berada dalam posisi tersebut memang tidak membuat tenang. Malu dan takut kalo ditolak, gengsi kalo ditolak, gengsi ngomong cinta duluan, dan tau diri merasa tidak pantas untuk seseorang.
Sampai pada suatu peristiwa, dimana dua orang anak manusia saling jatuh cinta. Sang adam menemukan hawanya. Seandainya bisa membaca pikiran seseorang, pasti kita tak pernah salah menilai. Karena kebanyakan dari kita cuma menilai berdasarkan apa yang kita inginkan. apalagi kalau sudah berhubungan dengan hati.
Pertama kali mata kita bersapa, dunia memang terasa terhenti. Ada hening sejenak. Jalur penghubung mata kita seolah tercipta bak ikatan transparan di udara yang kuat, saling mengaitkan. Apakah kita sedang merasa hal yang sama? jatuh cinta?
Prasangka mulai muncul. Tebak-tebakan rasa melipat ganda dalam benak. Permainan hati dimulai. Siapa pemainnya? Kamu sendiri, lalu kamu seret dia, orang disekitarmu dan disekitarnya. Bergumul dalam gemuruh lompatan reaksi kimia aneh yang disebut jatuh cinta.
Bagaimana mungkin hanya dengan tatapannya bisa membuat kamu tersenyum, saat dia berbicara membuat mu menulikan bawah sadar. Dan melihat gerak tubuhnya membuat lupa kalau gravitasi itu ada.
Kesimpulan dibuat sepihak, entah siapa yang mengkhayal, entah siapa yang benar benar ingin bersama-sama jatuh dalam kengerian cinta diam-diam.
(mungkin) kita saling menunggu tapi tak pernah bertemu.
(mungkin) kita saling ingin, tapi tak pernah terwujud.
(mungkin) kita saling tau, tapi tak pernah berterus-terang.
Sampai sekarang, dan entah sampai kapan. Waktu jadi taruhannya.
Dalam kejujuran kita meng-amini, “saya jatuh cinta, dan saya yakin, kamu pun demikian”
Bila Tuhan tak jodohkan, semoga sedikit kenangan bisa membuat paham arti sebuah konsekuensi dan pilihan.
bila Tuhan tak ijinkan, pada cinta yang lainku, kamu tak pernah terlupakan.

Wednesday 4 November 2015

Waroeng Kopi Jong Pekalongan, Cafe untuk Pecinta Kopi

Bila anda menanyakan tempat ngopi di Pekalongan yang enak dimana? Mungkin jawabannya bisa beberapa tempat. Tetapi bila anda menanyakan tempat ngopi yang benar-benar untuk pecinta kopi dimana? Maka tanpa ragu akan saya jawab Waroeng Kopi Jong.
Gampang-gampang susah menemukan Waroeng Kopi Jong. Terletak di Jalan Semarang no 5 Pekalongan, bila anda dari luar kota dan ingin mampir, patokannya adalah Mall Borobudur. Tepat di depan mall terdapat gang kecil, saya sendiri lupa nama gangnya, masuklah ke gang tersebut, kurang lebih 5 meter sebelah kanan jalan maka akan terlihat papannya.
Sesuatu yang berbeda ditawarkan oleh Waroeng Kopi Jong ini adalah pengunjung bisa melihat langsung proses pengolahan kopi dari awal sampai akhir. Mulai dari green bean sampai menjadi minuman kopi yang siap saji. Cukup menarik bukan?


#Menyediakan green bean sendiri.
Beberapa café di Pekalongan memilih membeli biji kopi yang sudah diroasting, lalu tinggal di grinding dan diolah, maka berbeda dengan Waroeng Kopi Jong. Green bean di beli dari petani kopi yang ada di Pekalongan langsung. Daerah Petungkriyono yang cukup terkenal penghasil kopi di Pekalongan tentu saja menjadi salah satu penyumbang green bean di café ini, yaitu kopi jenis excelsa. Selain itu, green bean beberapa jenis kopi seperti Arabica dan robusta dari berbagai daerah baik dalam maupun luar negeri  ada disini. Anda pun bisa membeli green bean disini.



Waroeng Kopi Jong menyeleksi green bean dengan ketat. Diantaranya menerapkan defek maksimal untuk Arabica 3% dan kadar air maksimal semua green bean 12%. Edukasi kepada petani kopi lokal juga di lakukan agar kualitas tetap terjaga dengan baik.


 #Meroasting sendiri.
Tak sekedar roasting asal-asalan, mesin roasting bermerk terkenal di boyong ke café. Anda yang belum pernah melihat secara langsung bagaimana cara memasak/ meroasting kopi dengan mesin, sudah pasti menjadi sesuatu yang sangat menarik ketika anda berkunjung ke Waroeng Kopi Jong dan melihat pertunjukan seni mengolah kopi tersebut. Anda juga diperkenankan membawa green bean kopi dari rumah untuk diolah disana, tentu saja ada tarifnya. Besarnya suhu dan lama waktu memasak akan memberikan pengaruh terhadap hasil roastingan kopi.





Tidak ketinggalan satu buah mesin espresso seharga 60jutaan beserta barista terlatih menjadi paket lengkap café ini.





Dari hulu ke hilir, semua proses di control dengan baik. Tentu saja dengan tujuan, satu gelas minuman kopi istimewa terhidang sempurna untuk anda. Pengalaman ngopi di cafe tidak cuma sekedar pesan menu dan duduk manis saja, tetapi cara yang mungkin baru pertama kali ada di Pekalongan, mengenalkan pengunjung lebih dekat dengan kopi, serta edukasi petani lokal supaya lebih peduli dengan hasil panen kopi, sungguh menjadikan Waroeng Kopi Jong beda dari cafe sejenis di Pekalongan.

Semoga ulasan ini bisa bermanfaat, terutama untuk anda pecinta kopi yang menuntut sebuah kesempurnaan dalam menikmati minuman kopi.

Tuesday 20 October 2015

Perjalanan ke Lampung untuk Secangkir Kopi Robusta Tanpa Ampas Nescafe

Kopi anda berampas? Bukankah seharusnya begitu?
Sebagian besar masyarakat Indonesia mengira bahwa kopi hitam pasti berampas. Budaya ngopi tubruk menegaskan hal tersebut.
Teknologi, satu kata kunci. Seperti sulap, teknologi mampu memberi kejutan. Dan seperti kekuatan Tuhan, teknologi membuat sesuatu yang dianggap tidak mungkin menjadi mungkin. Kopi tubruk berampas disulap melalui sentuhan teknologi, ilmu pengetahuan dibalut seni, jadilah Nescafe, kopi tanpa ampas.
Perjalanan saya mencari tahu #DiBalikSecangkirKopiTanpaAmpas Nescafe dimulai saat saya berkesempatan mengunjungi Lampung bersama para pemenang short story #DiBalikSecangkirKopi. Kerajaan robusta berdiri megah disana. Dari Jakarta, saya naik bus menuju pelabuhan Merak. Menyebrangi selat Sunda dengan kapal ferry, kurang lebih 2 jam perjalanan laut, sampailah di pelabuhan Bakauheni, Lampung.

Indonesia dikenal dunia sebagai salah satu negara penghasil kopi jenis robusta terbanyak. Sebagian besar orang Indonesia lebih menyukai robusta daripada Arabica. Dimasak secara dark dan disajikan saat sedang santai, atau jadi teman penghilang kantuk. Kopi bagi saya bukan lagi sebagai minuman, tetapi seni. Kopi itu seni meramu, tidak cuma disangrai, dihaluskan, diseduh lalu disajikan. Kopi bisa dijadikan campuran makanan, teman begadang, untuk kecantikan, obat dan lainnya. Kopi itu identitas diri, seperti apapun bahan yang dicampur, tetap akan muncul pahit, apapun yang saya lakukan, apapun kata orang, saya tetaplah saya. Kopi itu adalah saya.
Kabupaten Tanggamus terkenal sebagai daerah penghasil kopi robusta di Lampung. 40% total hasil kopi seluruh Lampung di suplay dari Tanggamus. Namun sayang, produktivitas dan kualitas kopi di Tanggamus mulai menurun. Hal ini dikarenakan usia pohon kopi sudah tua (diatas 20 tahun). Bentuk tanggungjawab dan kepedulian Creating Shared Value (CSV) Nestle lewat The Nescafe Plan - #DiBalikSecangkirKopi dengan konsep farming, production, dan konsumen, memberikan solusi kepada para petani dan kopi robusta yang mereka hasilkan di kabupaten Tanggamus. Peremajaan pohon kopi wajib dilakukan agar produktifitas naik. Nescafe bekerjasama dengan Indonesian Coffe and Cocoa Research Institute (ICCRI) membagikan bibit kopi robusta berkualitas kepada para petani di Tanggamus. Selain itu, dilakukan juga pembinaan. Para petani kopi akan ditraining selama 6 bulan, lalu dilakukan ujian untuk mendapatkan sertifikasi asosiasi kopi dunia (4C). Terdapat juga KUB (Koperasi Umum Bersama) agar pengelolaan, pembinaan dll menjadi lebih teroganisir.
Alur Plantation The Nescafe Plan:

-          Pemberian Bibit Kopi dan Persiapan Tanam
Bibit diperoleh dari ICCRI, untuk menjaga kestabilan kualitas maka bibit adalah hasil rekayasa genetika. Dari ICCRI umur bibit 3bulan (tinggi sekitar 15 cm), lalu dibawa ke nursery nescafe untuk dirawat lagi selama 3 bulan.




-          Penanaman Bibit
Saat umur 6bulan, bibit baru boleh ditanam di lahan. Biasanya dalam satu area akan ditanam minimal ada 4 jenis klon. Ini sebaiknya dilakukan karena mengingat penyerbukan bersilang terjadi pada tanaman kopi robusta. Setiap tahun, The Nescafe Plan mengganti 10% tanaman kopi yang sudah tua.
Bibit siap tanam sebagian akan ditanam di lahan petani kopi, sebagian lagi akan ditanam di Nestle Farm.



-          Panen dan Penjualan
Saat berkunjung ke Tanggamus kebetulan tanaman kopi tidak sedang masa panen. Sayang sekali, kegiatan memilih, memilah dan memetik buah kopi dari pohonnya tidak saya dapatkan.
Untuk panen, petani kopi di Tanggamus masih menggunakan metode tradisional. Buah kopi masak dipetik langsung dari pohon. Melalui The Nescafe Plan, bibit sudah bisa dipanen saat usia 2-3tahun. Kualitas dan kuantitas juga bisa dijaga dengan baik.
Setelah panen, buah akan dipisahkan dari biji kopi. Para petani kopi di Tanggamus kebanyakan menggunakan Proses Kering dalam pengolahan biji kopi.
Setelah melalui proses sortasi mesin, maka biji kopi akan disortasi manual untuk menghitung defek sehingga grade bisa ditentukan.

Sortasi manual dilakukan dengan cara mengambil biji kopi sebanyak 300gram. Lalu pilih satu demi satu biji, dikelompokkan berdasarkan cacat biji. Tiap cacat biji ada nilainya tersendiri. Hitung total keseluruhan nilai cacat dalam 300gram, itulah yang disebut jumlah defek.
Nescafe hanya menerima biji kopi 100% robusta dengan nilai defek 80 (ekspor) dari petani kopi yang ikut program The Nescafe Plan dan sudah bersertifikat 4C. Tidak ada MOU atau perjanjian khusus antara kedua belah pihak. Nescafe akan membeli hasil kopi dari petani dengan harga yang pantas, apabila merasa terlalu murah, maka petani bebas menjual hasil kopi mereka ke pihak lain (selain Nescafe).


Para petani kopi di Lampung (termasuk di Tanggamus) biasanya mengetahui harga kopi berdasarkan harga kopi dunia, yaitu dari London. Tentu saja ini tantangan besar Nescafe dalam merangkul para petani agar menjual hasil kopi robusta mereka tidak ke lain pihak.
Saya sempat berbincang-bincang dengan petani kopi di Tanggamus yang ikut The Nescafe Plan. Menurut petani kopi, program tersebut sangat berguna dan membantu mereka dalam mengelola lahan. Stabilitas harga kopi, pemberian cuma-cuma bibit kopi robusta berkualitas, edukasi dan pelatihan, sertifikasi 4C, adalah beberapa manfaat yang diperoleh para petani. Usia pohon kopi yang produktifitasnya menurun akan diganti dengan bibit-bibit baru berkualitas bagus. Pendapatan akan naik, para petani kopi lebih tau tentang cara mengelola lahan dengan baik.
Setiap tahunnya para petani kopi di Tanggamus yang ikut The Nescafe Plan semakin bertambah. Ada juga yang sukses dan medirikan Koperasi Umum Bersama (KUB). Tidak hanya di jual untuk Nescafe, petani kopi tersebut juga sukses meng-ekspor kopi nya ke luar negeri.
Jadi, sudah selayaknya program The Nescafe Plan ini bisa sangat menjawab kebutuhan para petani kopi. Mudah mudahan tidak Cuma di Tanggamus, tidak Cuma di Lampung. Tapi program ini bisa diterapkan di seluruh Indonesia.
Biji kopi yang sudah dibeli dari petani selanjutnya akan dibawa ke pabrik Nescafe yang ada di Panjang Lampung. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Nescafe merupakan sebuah produk pengembangan dari Nestle. Brand Nescafe sudah ada sejak 1938. Keistimewaan Nescafe tentu saja pada minuman kopi tanpa ampas, dengan jenis produk kopi instan (kopi hitam tanpa ampas) dan mixes coffee (3in1).
Sesampainya di pabrik Nescafe, biji kopi akan disortasi lagi. Kriteria berdasarkan kadar air, defek dan cupping test. Saya akan coba ulas satu persatu.

1.       Kadar air maksimal 12%
Tujuannya tentu saja agar biji kopi robusta berkualitas terhindar dari jamur/kapang, selain itu saat di roasting berat biji kopi tidak mengalami penurunan yang drastis. Kadar air juga berpengaruh pada umur simpan dan karakteristik rasa biji kopi.

2.       Defek maksimal 80
Metode penghitungan defek dilakukan dengan mengambil 300 gram sampel lalu dihitung tiap cacat jenisnya. Semakin tinggi nilai defek, maka semakin jelek nilai mutu biji kopinya. Defek maksimal 80 ini merupakan standar kualitas biji kopi export, jadi Nescafe sudah menerapkan standar mutu bahan baku dengan kualitas yang baik.

3.       Cupping test
Pada dasarnya, cupping test bertujuan untuk mengetahui rasa clean pada biji kopi setelah diroasting dengan suhu tertentu. Acuannya adalah tidak adanya rasa asing seperti rasa bahan kimia dan lain lain. Aroma juga jadi penilaian dalam cupping test. Setelah lolos sortasi kadar air dan defek, maka akan dilakukan cupping test.
Proses Cupping Test Skala Laborat
a.       Persiapan biji kopi robusta dengan kadar air 12% dan defek 80
b.      Roasting biji kopi
Biji kopi di roasting selama kurang lebih 4 menit dengan suhu sekitar 200°C. Proses raosting skala laboratorium tentu saja akan berbeda dengan skala produksi, baik suhu maupun waktu.


c.       Grinding (penghalusan biji kopi)
Ada 2 jenis grinder yang digunakan di Nescafe, yaitu grinder untuk cupping test dan grinder untuk menentukan/membaca warna bubuk kopi pada CTN (Color Test Number). Bubuk kopi yang sudah  digrinder akan dibaca warnanya oleh CTN, semakin gelap memasak biji kopi, makan bubuk kopi yang dihasilkan juga semakin gelap sehingga nilai pada CTN akan semakin rendah. Di Nescafe, nilai CTN yang digunakan 100 plus minus 3.



d.      Cupping test oleh QC

Bagian paling menyenangkan ketika berkunjung ke pabrik Nescafe di Lampung salah satunya adalah saat ikut melakukan cupping test. Bubuk kopi setelah digrinding akan diambil sebanyak 6 gram, masukkan dalam gelas cup. Kalau saya lihat, hasil grinding bubuk kopi untuk cupping test ini tidak terlalu halus. Tuangkan 150ml air panas (suhu 96°C) kedalam gelas cup yang sudah diisi bubuk kopi tersebut. Tunggu 3 menit, aduk bagian atas (jangan sampai menyentuh dasar). Setelah agak dingin, cicipi dengan sendok berpenampang lebar. Srupuuttt, maka karakteristik kopi bisa anda rasakan dalam mulut. Ingat!! Disruput!! Tujuannya agar indra perasa dalam mulut bisa bekerja maksimal dalam mendeteksi rasa.

Untuk menjadi panelis dalam cupping test ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Intinya bisa membedakan rasa dasar asam, asin, manis dan pahit. Biji kopi yang tidak lolos tahap sortasi tersebut akan di reject, sedangkan yang lolos maka akan diproses diproduksi. Lolos tahap sortasi, biji kopi robusta akan dilanjutkan prosesnya oleh mesin produksi.


1.       Green bean (biji kopi) di roasting. Sekali roasting 600kg dengan suhu ±200°C dalam waktu ±12 menit. Mesin roasting yang digunakan sudah otomatis, jadi tinggal setting sesuai dengan standar yang ada di Nescafe.
2.       Setelah mencapai hasil yang diinginkan, biji kopi masak akan dihaluskan
3.       Masuk ke batch Aroma Recovery untuk mengunci aroma kopi.
4.       Bubuk kopi dilarutkan dengan air panas, pisahkan dengan ampas
5.       Proses extraksi dan injeksi aroma yang tadi sudah dikunci
6.       Spray drying agar didapat serbuk kopi instan
7.       Packing (pengemasan)

FYI: ampas yang dihasilkan saat ekstraksi kopi tidak dibuang, tapi dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk proses produksi.

Proses selanjutnya adalah control kualitas end product, dilakukan dengan cara cupping test.

Hampir sama cara cupping test bubuk kopi, tetapi cupping test end produk ini lebih sedikit rumit. Varian produk yang banyak membuat kita harus bisa membandingkan perbedaan produk satu dengan yang lain. Bahkan dalam varian produk sama, kita harus bisa membandingkan antara produk yang baru selesai produksi, dengan produk acuan awal. Dalam produk varian sama, bila produk yang baru selesai produksi ditemukan rasa tidak sama dengan acuan awal, akan di reject.
Selesai semua proses dan uji, maka produk siap di edarkan keseluruh nusantara.
Kurang lebih, seperti itulah perjalanan #DibalikSecangkirKopiTanpaAmpas. Lebih tau tentang proses, berarti lebih menghargai lagi teguk demi teguk Nescafe yang anda minum. Menghadirkan kualitas kopi robusta Lampung terbaik, diproses dengan teknologi terkini, menjadikan Nescafe sebagai produk unggul diantara yang lain.


Terimakasih Nescafe, telah memberi saya kesempatan mengunjungi Lampung, melihat proses dari hulu ke hilir untuk mendapatkan secangkir kopi tanpa ampas berkualitas
Tanpa ampas, satu kata kunci menuju modernisasi dengan segala kualitas terbaik. Mempertahankan rasa, aroma dan karakteristik kopi. Tinggal sobek sachetnya, tak perlu saringan, hanya air panas. Tanpa perlu ada yang harus dibuang, anda dapat menenggak kenikmatan kopi hingga menyisakan cangkir saja.
Jadi, kopi anda masih berampas? Bukankah seharusnya tidak? J

Oleh: @hendrosutris

Tuesday 28 April 2015

Vivo X3S dengan SmartSound untuk Para Music Director Radio

        Menjadi seorang Music Director di salah satu station radio tentu saja pekerjaan yang menyenangkan. Pekerjaan ini erat kaitannya dengan musik. Seorang Music Director mempunyai tugas membuat playlist, membuat chart lagu, menjalin kerjasama dengan label dan artist management, serta menentukan segment musik yang bisa masuk ke dalam sebuah radio.

sumber: google.com

Di dunia digital sekarang, Music Director harus punya senjata untuk menunjang pekerjaannya. Tak salah rasanya kalau smartphone android Vivo X3S bisa dijadikan solusi. Varian baru dari Vivo smartphone seri X3S dengan SmartSound.

This is the reasons how Vivo X3S will be very very helpful for people who worked as Music Director:


1. Tipis, dengan audio kualitas hi-fi.

 

sumber: vivoglobal.id


Nyaman dikantong karena extremely thin cuma 5,95mm, bisa digunakan untuk mendengarkan music dimana saja. Balutan warna silver memberi kesan yang elegan. Menghadiri meeting tidak perlu repot nenteng leptop yang berat. Selain itu teknologi Chip ES9018 MK2 audio yang tersemat dalam Vivo X3S kualitas hi-fi menolong seorang Music Director dalam mendengarkan music more clearly, high quality, enjoy the detail and feel the real sound come to ears. Apabila dapat materi email dari label musik bisa langsung di dengarkan dari smartphone.


2.  Scene Music Mode

sumber:vivoglobal.id

Fitur ini bisa bantu banget seorang Music Director dalam mengatur playlist (daftar putar lagu) untuk sebuah acara. Tanpa perlu repot mengklasifikasikan, otomatis dalam scene music mode bisa atur sendiri playlist sesuai dengan mood kita. Jadi, seorang Music Director bisa memanfaatkan nya dalam mengatur playlist acara di radio. Keren bangets.


3. Kamera utama 13MP, fitur Professional Camera Mode dan Beauty Mode.

sumber: viviglobal.id

Seorang Music Director merupakan orang yang pertama kali dicari saat ada artis/penyanyi/band melakukan promo di radio. Nggak mungkin dong melewatkan sang artis begitu saja tanpa ingin poto bersama. Hasil jepretan sangat memuaskan dengan adanya Professional Camera Mode. Ditambah lagi dengan adanya Beauty Mode yang membantu kalo poto sama artis nggak kalah cantik atau ganteng. That’s technology folks, makes everything easy and look more beautiful. Cakep hasil editan, but its fine. Everyone did it.hihihi.


4. Octacore dengan ram 1GB, memori internal 16GB.

sumber: vivoglobal.id

Multitasking bikin chart lagu di smartphone android Vivo X3S sambil download materi lagu dari email plus dengerin lagu playlist, semua dalam satu alat. Prosesor octacore 1,7GHz dengan ram 1GB jelas bisa diandalkan. Memori penyimpanan 16GB bisa banget buat nyimpen materi ribuan lagu. Kalau satu lagu butuh 5MB, maka 3200 lagu bisa di simpan lho. Its  much enough. Konektifitas dengan 3,5G cukup cepat untuk mendownload lagu materi yang dikirim oleh label lewat email.


5. Teknologi Smart Wake dan Funtouch OS

sumber: vivoglobal.id

Ini bisa dibilang teknologi baru di smartphone android. Smart Wake memungkinkan kita unlock tanpa menekan tombol. Cukup di swipe aja. Selain itu kita bisa langsung buka aplikasi hanya dengan nge-swipe layar. Swipe ke atas untuk unlock, swipe huruf C untuk menelpon, swipe huruf e untuk mulai explorer, swipe huruf w untuk buka WeChat, O untuk mulai QQ dan M untuk buka Music Player. Seorang Music Director tak perlu repot lagi nekan tombol home/ on-off buat menyalakan smartphone lalu nyari aplikasi music player. Dengan Vivo X3S bisa langsung swipe huruf M walau dalam layar keadaan sleep. Langsung deh, music player bisa digunakan. Sedangkan Funtouch OS merupakan tampilan khas dari Vivo. Easy and fun.

Kalau dilihat dari semua aspek, smartphone android Vivo X3S sangat membantu sekali pekerjaan seorang Music Director dalam sehari-hari. Kapasitas baterai 2000mAH bisa diatasi dengan menyediakan powerbank.

Kalau penasaran dengan Vivo X3S cek langsung di web : http://vivoglobal.id/product/x3s/
Fanpage Facebook vivo Indonesia
Twitter : @vivo_Indonesia

"Dynamic Smart Delight Sound"

Thursday 19 March 2015

Smartfren Andromax C2S, Smartphone Murah Untuk Penggemar Selfie

Demam selfie tentu saja masih menjadi fenomena tersendiri di dunia. Demi sebuah eksistensi, orang berlomba memasang foto yang mereka ambil sendiri (selfie) di sosial media. Karena saya termasuk salah satu orang yang menggemari ber-selfie ria, maka saya butuh senjata agar selfie makin juara. Beli smartphone dengan kamera depan resolusi tinggi sudah pasti sebuah keharusan, tetapi berhubung dana saya terbatas, maka sangat ingin sekali memiliki Smartfren Andromax C2S. Smartphone dengan harga dibawah 1 juta rupiah dengan fitur melimpah, terutama untuk saya, penggemar selfie dan narsisme.

            sumber: oketekno.com

Kalau dilihat dari penampakannya, desain Smartfren Andromax C2S terasa kekinian cocok buat saya yang berjiwa muda. Ukuran layar yang 4inch tentu nyaman di taruh di dalam saku. Jadi, nggak perlu khawatir mau selfie dimana saja dan kapan saja. Walaupun layarnya masih TFT tapi tetep jernih karena kepadatannya ~233 ppi pixel.
Yang paling saya butuhkan adalah kameranya. Depan belakang masing-masing 5MP, selfie jadi makin seru. Jika pertanyaannya berapa banyak foto selfie yang bisa diambil dengan smartphone ini, maka jawabannya adalah ribuan. Semua berkat expansi SD Card dengan tipe microsd sampai 32 GB, selain disediakan memori 4GB sebagai internal storage. Kenyang selfie deh.





Nggak berhenti sampai disitu, dukungan 3G CDMA dari Smartfren membuat makin wus wus wus dalam upload hasil selfie di sosial media. Jepret, edit, upload, nggak pake ribet. Sementara slot sim kedua untuk jaringan GSM bisa buat nelpon dan sms. Sistem operasi sudah KitKat v4.4.2, jadi tambah asik nih smartphone buat dimiliki.
Nah kalaupun baterainya cuma 1500mAh maka bisa diakalin dengan menggunakan powerbank. Jika dibandrol dengan harga 850ribuan, processor dual core dan RAM 512 GB cukup worth it.


Monday 2 March 2015

Film Fifty Shades of Grey (review)

sumber: imdb

Februari 2015, film karya Sam Taylor-Johnson yang diangkat dari novel trilogi best seller karya E.L James berjudul Fifty Shades of Grey release. Lebih tepatnya, film romantis ini dimaksudkan untuk menyambut hari valentine. Ramai diperbincangkan karena tidak masuk ke bioskop Indonesia membuat saya dan mungkin banyak orang menjadi penasaran. Well, saking penasarannya dibela-belain nonton online film ini.

Sebelum nonton, saya sengaja tidak membaca novelnya dulu. Dimaksudkan agar tidak membanding-bandingkan versi film dengan novelnya. Jadi apa yang saya tulis disini adalah pengalaman yang saya rasakan setelah menonton Fifty Shades of Grey.

Kisahnya dimulai saat seorang mahasiswa bernama Anastacia Steele (diperankan oleh Dakota Johnson) melakukan wawancara dengan pengusaha muda sukses Christian Grey (diperankan oleh Jamie Dornan). Love at the first sight, keduanya saling jatuh cinta. Setelah selesai wawancara, Grey memberikan nomor pribadinya ke Anna. Dan berlanjutlah ke beberapa pertemuan sampai Anna dibawa ke hotel oleh Grey gara-gara mabuk. Disitu saya mulai merasa tegang, eh ternyata si Anna nggak diapa-apain. Nggak jadi tegang deh. Hingga pada suatu batas kesabaran karena takut di PHP cowok, pada batas iman yang menipis, dan level napsu siaga satu, Anna menanyakan kepada Grey mau ML nggak? Eh si Grey malah menjawab I dont making love..but, I fu*ck....hard....!!!
Nah dari situlah akhirnya terkuak rahasia Grey yang sebenarnya. Rahasia yang sengaja disembunyikan. Rahasia kepuasan bercinta, halah. Silahkan tonton sendiri agar anda bisa tau rahasia tersebut.

Menurut saya, Fifty Shades of Grey ini seperti kisah Cinderella masa kini. Gadis cantik sederhana dan pengusaha muda tampan sukses kaya raya. Tetapi konfliknya bukan terletak pada keluarga si kaya tidak memberikan restu mereka menikah. Kompleks dan intim. Adegan sex yang disuguhkan dalam durasi 140 menit film ini juga lumayan panjang, jadi lebih puas. Kalau soal penyiksaan/kekerasan di ranjang juga tidak terlalu parah, saya justru geli, sedikit horni dan gemes ngeliatnya. Ebuset, jangan jangan saya seorang SADOMASOKIS (hobi nyiksa pasangan sebelum berhubungan intim)..hahaha.
Keseluruhan, film ini menghibur, dengan munculnya beberapa dialog yang bikin ketawa. Tetapi saya masih belum menemukan sisi romantisme secara lebih mendalam dan menyayat hati, mungkin karena kekakuan akting para pemainnya. Memang, saya tidak cukup puas dengan keahlian Dakota J dan Jamie D memainkan peran. Alasan mengapa film ini tidak tayang di Indonesia juga anda pasti sudah paham. Untuk kalangan remaja sebaiknya jangan nonton berduaan, takut khilaf. Karena beberapa adegan vulgar memang benar benar VULGAR. >.<

Saturday 28 February 2015

Smartphone Tercepat Di Dunia

Jika anda mencari sebuah smartphone dengan kinerja maksimal dan kecepatan luar biasa, maka Asus Zenfone 2 adalah jawabannya saat ini. Hasil pengukuran berdasarkan AnTuTu mencapai 50.041 mengalahkan beberapa smartphone kelas atas besutan Samsung dan beberapa pabrikan China seperti Meizu,Huawei, HTC, Xiaomi.

skor AnTuTu, sumber: phonearena


     Sebagai smartphone tercepat, Asus Zenfone 2 mempunyai senjata yang mumpuni. Diantaranya ram sebesar 4 GB, processor Intel Atom 64-bit quad core 2,3 GHZ, 3D grafis PowerVR Rogue G6430 GPU. Tidak diragukan lagi, pecinta game akan senang dengan Asus Zenfone 2. Layar IPS seluas 5,5 inci 1080 x 1920 dilapisi Gorila Glass 3. Kamera belakang 13 MP dengan flash dan 5 MP bagian depan berfitur Selfie Panoramas. Kapasitas baterai 3000mAh dengan teknologi fast charging 60% sekitar 40 menit saja. Asus Zenfone 2 menjalankan android Lollipop dan tersedia dengan beberapa pilihan warna.
                
   Selain menggunakan Intel Atom, kabarnya Asus Zenfone 2 akan menggunakan GPU dari Qualcomm dan MediaTek. Dari segi varian, tersedia juga ram 2GB yang dibandrol harga lebih murah dibanding ram 4GB.
               
   Spek yang ditawarkan menempatkan Asus Zenfone 2 sebagai smartphone kelas premium dengan kisaran harga 299 – 439 dolar AS. Well, kita tunggu saja ketersediaannya di pasar Indonesia.