Monday 2 March 2015

Film Fifty Shades of Grey (review)

sumber: imdb

Februari 2015, film karya Sam Taylor-Johnson yang diangkat dari novel trilogi best seller karya E.L James berjudul Fifty Shades of Grey release. Lebih tepatnya, film romantis ini dimaksudkan untuk menyambut hari valentine. Ramai diperbincangkan karena tidak masuk ke bioskop Indonesia membuat saya dan mungkin banyak orang menjadi penasaran. Well, saking penasarannya dibela-belain nonton online film ini.

Sebelum nonton, saya sengaja tidak membaca novelnya dulu. Dimaksudkan agar tidak membanding-bandingkan versi film dengan novelnya. Jadi apa yang saya tulis disini adalah pengalaman yang saya rasakan setelah menonton Fifty Shades of Grey.

Kisahnya dimulai saat seorang mahasiswa bernama Anastacia Steele (diperankan oleh Dakota Johnson) melakukan wawancara dengan pengusaha muda sukses Christian Grey (diperankan oleh Jamie Dornan). Love at the first sight, keduanya saling jatuh cinta. Setelah selesai wawancara, Grey memberikan nomor pribadinya ke Anna. Dan berlanjutlah ke beberapa pertemuan sampai Anna dibawa ke hotel oleh Grey gara-gara mabuk. Disitu saya mulai merasa tegang, eh ternyata si Anna nggak diapa-apain. Nggak jadi tegang deh. Hingga pada suatu batas kesabaran karena takut di PHP cowok, pada batas iman yang menipis, dan level napsu siaga satu, Anna menanyakan kepada Grey mau ML nggak? Eh si Grey malah menjawab I dont making love..but, I fu*ck....hard....!!!
Nah dari situlah akhirnya terkuak rahasia Grey yang sebenarnya. Rahasia yang sengaja disembunyikan. Rahasia kepuasan bercinta, halah. Silahkan tonton sendiri agar anda bisa tau rahasia tersebut.

Menurut saya, Fifty Shades of Grey ini seperti kisah Cinderella masa kini. Gadis cantik sederhana dan pengusaha muda tampan sukses kaya raya. Tetapi konfliknya bukan terletak pada keluarga si kaya tidak memberikan restu mereka menikah. Kompleks dan intim. Adegan sex yang disuguhkan dalam durasi 140 menit film ini juga lumayan panjang, jadi lebih puas. Kalau soal penyiksaan/kekerasan di ranjang juga tidak terlalu parah, saya justru geli, sedikit horni dan gemes ngeliatnya. Ebuset, jangan jangan saya seorang SADOMASOKIS (hobi nyiksa pasangan sebelum berhubungan intim)..hahaha.
Keseluruhan, film ini menghibur, dengan munculnya beberapa dialog yang bikin ketawa. Tetapi saya masih belum menemukan sisi romantisme secara lebih mendalam dan menyayat hati, mungkin karena kekakuan akting para pemainnya. Memang, saya tidak cukup puas dengan keahlian Dakota J dan Jamie D memainkan peran. Alasan mengapa film ini tidak tayang di Indonesia juga anda pasti sudah paham. Untuk kalangan remaja sebaiknya jangan nonton berduaan, takut khilaf. Karena beberapa adegan vulgar memang benar benar VULGAR. >.<

No comments:

Post a Comment